Kemenangan Prabowo-Gibran di Quick Count PRC, Anies Baswedan Tumbang di Jakarta
Prabowo-Gibran unggul di Jakarta dengan 42,23% suara menurut PRC
Mahadaya' Jakarta - Pada Pilpres 2024, hasil quick count dari Politika Research and Consulting (PRC) mengungkapkan sebuah peristiwa mengejutkan: pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang sebelumnya diharapkan memiliki basis massa kuat di DKI Jakarta, dikonfirmasi tumbang. Data yang masuk secara menyeluruh menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 1 tersebut hanya meraih 41,28 persen suara, kalah tipis dari rival mereka, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang memperoleh 42,23 persen suara.
Meskipun Anies-Cak Imin berhasil mempertahankan beberapa provinsi sebagai basis suara mereka, seperti Aceh dan Sumatera Barat, keunggulan Prabowo-Gibran dalam quick count tersebut terasa signifikan. Hasil hitung cepat dari lembaga survei lainnya, seperti Poltracking Indonesia dan Charta Politika Indonesia, juga mengonfirmasi kekalahan Anies-Cak Imin di DKI Jakarta.
Menurut data yang dirilis, pasangan Prabowo-Gibran mampu meraih kemenangan di Jakarta, provinsi yang sebelumnya dianggap sebagai basis utama Anies-Cak Imin. Dalam hitung cepat Charta Politika Indonesia, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 41,62 persen suara, sedangkan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 41,28 persen. Sementara itu, hasil hitung cepat Poltracking Indonesia juga menunjukkan keunggulan tipis Prabowo-Gibran dengan perolehan 41,07 persen suara, sedangkan Anies-Cak Imin hanya mampu mengumpulkan 40,85 persen suara.
Selain itu, sejumlah lembaga survei, termasuk Litbang Kompas, juga menyatakan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 berdasarkan quick count mereka. Dengan perolehan suara 58,51 persen, pasangan ini unggul jauh dari Anies-Cak Imin yang hanya mengumpulkan 25,22 persen suara, sementara Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi buncit dengan 16,27 persen suara.
Analisis terhadap hasil quick count ini menggambarkan dinamika politik yang menarik dan mengejutkan. Meskipun Anies Baswedan memiliki riwayat sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kekalahan pasangannya menunjukkan pergeseran preferensi pemilih di ibu kota. Sementara itu, kemenangan Prabowo-Gibran memberikan sinyal kuat akan dominasi politik mereka di tingkat nasional. Dengan demikian, hasil quick count ini menjadi awal yang menarik dalam perjalanan menuju penetapan presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode berikutnya.
What's Your Reaction?