Transparansi Pembelian Alutsista: JK Ajak Rakyat Mengetahui Penggunaan Pajak Negara

Mahadaya' Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), mengangkat isu transparansi terkait pembelian Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dalam pernyataannya di kediamannya di Jakarta, JK menyebut bahwa data tersebut bukanlah rahasia dan mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan pajak yang mereka bayarkan.

Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap permintaan pembukaan data pertahanan Indonesia dalam debat ketiga Pilpres 2024. Menteri Pertahanan dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dihadapkan pada tuntutan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk memberikan informasi terkait anggaran, proses pembelian alutsista, dan sektor pertanian, termasuk food estate.

Meski Prabowo tidak memberikan jawaban langsung, JK mempertegas bahwa pengeluaran untuk alutsista Indonesia tidak perlu dirahasiakan. Menurutnya, negara-negara lain telah mengetahui pembelanjaan tersebut, dan alutsista sering dipamerkan pada perayaan Hari Ulangtahun TNI.

"Apa anda enggak tahu, you beli pesawat dua, dia tahu di Amerika di Eropa. Kita beli tank tahu itu orang, dan tiap kali 5 Oktober ada pameran kan terbuka semuanya," ujar JK.

Lebih lanjut, JK mengajak rakyat untuk turut serta dalam mengawasi penggunaan pajak mereka. "Rakyat harus tahu berapa negara beli ini, berapa pajak mereka yang diberikan dikemanakan, rakyat mesti tahu," tambahnya.

Dalam konteks SEO dan keberlanjutan pembaca, isu transparansi pembelian alutsista menjadi pusat perhatian masyarakat. Meskipun Prabowo menawarkan forum di luar debat untuk mendiskusikan lebih rinci permintaan data tersebut, Anies dan Ganjar tetap bersikeras agar transparansi dilakukan Prabowo selaku Menteri Pertahanan yang tengah menjabat. Pernyataan JK ini dapat merangsang perbincangan lebih lanjut tentang keterbukaan pemerintah dalam pengelolaan anggaran pertahanan negara.