Rekor Pemanasan Global: Suhu Harian Sentuh 2 Derajat Celsius, Menandai Tahun Terpanas dalam Sejarah
Ahli iklim memperingatkan pentingnya mempertahankan pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius untuk menghindari dampak iklim ekstrem
Mahadaya' Jakarta - Lembaga pemantau iklim Copernicus Eropa mengumumkan capaian mengkhawatirkan pada 17 November lalu, dengan suhu rata-rata global melampaui 2 derajat Celsius di atas level pra-industri untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Prediksi menyebutkan bahwa tahun 2023 bisa menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, memicu kekhawatiran akan dampak serius termasuk kekeringan, kebakaran hutan masif, dan badai dahsyat di seluruh dunia.
Berita ini muncul berdasarkan data terbaru dari Layanan Perubahan Iklim Uni Eropa (C3S), yang mencatat suhu global pada 17 November mencapai 2,07 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri. Wakil Kepala C32, Samantha Burgess, menyatakan bahwa ini merupakan peristiwa bersejarah karena melampaui ambang batas 2 derajat Celsius yang diinginkan oleh Perjanjian Paris, meskipun hal ini tidak secara langsung melanggar kesepakatan tersebut.
Meskipun bulan Oktober mencatat suhu 1,7 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri, laporan dari Copernicus juga memperkirakan bahwa tahun 2023 secara keseluruhan akan melampaui tahun terpanas sebelumnya yang tercatat pada 2016. Selain itu, data proksi menunjukkan bahwa suhu saat ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia, mencapai level yang terpanas dalam lebih dari 100.000 tahun.
Para ilmuwan dan ahli iklim menekankan bahwa pemanasan global yang cepat ini memerlukan respons serius dari pemimpin dunia. Meskipun Perjanjian Paris menetapkan batas kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius, para ahli memperingatkan bahwa melampaui ambang batas ini dapat memicu dampak yang serius seperti gelombang panas, badai super, dan mencairnya lapisan es.
Dalam konteks ini, Konferensi COP28 yang akan berlangsung pada 30 November hingga 12 Desember di Uni Emirat Arab menjadi semakin penting. Para pemimpin dunia diharapkan untuk merespons laporan yang memberatkan ini dan menyusun langkah-langkah perbaikan yang konkret. Seiring dengan kekhawatiran akan dampak ekstrem iklim yang semakin dekat, langkah-langkah global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan planet ini menjadi semakin mendesak.
What's Your Reaction?