Jokowi Rencanakan Pertemuan dengan Joe Biden untuk Tegaskan Sikap Indonesia terhadap Konflik Palestina
Jokowi menyebut konferensi sebagai platform penting untuk memperkuat seruan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan
Mahadaya' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington DC, dengan tujuan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, yang membahas sikap tegas Indonesia terhadap agresi Israel di Gaza, Palestina.
Pertemuan ini, yang dijadwalkan pada Minggu, 12 November, akan menjadi platform penting bagi Jokowi untuk menekankan posisi Indonesia dan negara-negara Islam terkait dengan konflik Palestina. Sehari sebelum pertemuan dengan Biden, Jokowi akan menghadiri KTT OKI di Riyadh, yang diharapkan membahas upaya konkrit untuk menghentikan agresi Israel, mengajukan gencatan senjata, dan meningkatkan bantuan kemanusiaan.
"Kunjungan ini akan merupakan kesempatan baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai Gaza dengan Presiden Joe Biden," kata Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jumat (10/11) malam.
KTT OKI sendiri dianggap sangat penting oleh Jokowi, karena diharapkan dapat menjadi tambahan upaya untuk menghentikan serangan Israel di Palestina. "Saya akan pertegas seruan agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat diperbesar," ungkapnya.
Sebelum berangkat ke Riyadh, Jokowi menyaksikan pembukaan dan laga Piala Dunia U-17 antara Timnas Indonesia vs Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Penerbangan menuju Washington DC dilakukan menggunakan Pesawat Kepresidenan RI dari Bandara Internasional Juanda.
Pertemuan ini tidak hanya mencerminkan dukungan Indonesia terhadap Palestina tetapi juga menjadi langkah strategis dalam diplomasi global. Pemberitaan yang mendalam mengenai sikap tegas Indonesia dalam menanggapi konflik Palestina diharapkan dapat memberikan informasi yang bermakna dan relevan bagi pembaca internasional yang mencari berita terkini seputar diplomasi dan isu-isu global.
What's Your Reaction?