Ganjar Pranowo Ungkap Kritik Pedas terhadap Pemerintahan: "Koruptif dan Dua Penyakit Utama"
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut tiga, mengkritik keras pemerintahan Indonesia sebagai koruptif
Mahadaya' Jakarta - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengeluarkan kritik tajam terhadap kondisi pemerintahan saat ini, menyebutnya sebagai koruptif dan menyoroti dua penyakit utama yang merasuki struktur pemerintahan. Pernyataan ini muncul dalam kunjungannya ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta pada Kamis (30/11). Ganjar, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa praktik korupsi telah menjadi bagian dari budaya pemerintahan yang dianggap wajar.
Dalam riset kecil yang dilakukannya selama masa kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar menemukan dua masalah mendasar dalam pemerintahan. Pertama, pejabat terpilih sering melupakan masyarakat setelah pemilihan berlangsung. Ganjar mengakui bahwa kondisi ini telah menjadi penyakit umum dalam struktur pemerintahan, di mana janji-janji sulit untuk diwujudkan dan pejabat sulit diakses oleh masyarakat.
Kedua, Ganjar menyoroti kompleksitas birokrasi yang semakin rumit, terutama jika tidak disertai dengan uang. Ia mencatat bahwa akses menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) seringkali bergantung pada konektivitas dan "amplop," mencerminkan keadaan di mana proses birokrasi dapat dihambat oleh praktik koruptif.
Ganjar menyampaikan bahwa solusi untuk memperbaiki kondisi ini melibatkan perubahan dalam pola pikir pejabat pemerintahan dan reformasi dalam birokrasi. Ia mengingatkan bahwa keadaan ini dapat membahayakan integritas pemerintahan dan menciptakan kesenjangan sosial yang lebih besar.
Dalam konteks Pilpres 2024, Ganjar menyatakan kesiapannya untuk mengikuti debat dan memaparkan gagasannya bersama pasangannya, Mahfud MD. Mereka, dengan nomor urut tiga, bersaing dengan dua pasangan lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar berharap bahwa kritik dan ide-ide konstruktifnya akan memberikan kontribusi positif dalam memahami dan mengatasi tantangan pemerintahan di masa mendatang.
What's Your Reaction?