Tebing 25 Meter Longsor Timpa Rumah Warga di Bogor: Waspadai Ancaman Longsor di Musim Hujan
Kawasan perbukitan juga perlu berhati-hati karena retakan tanah yang kering rentan terhadap longsor
Mahadaya' Jakarta - Pada akhir pekan lalu, Bogor diguncang oleh longsor mengerikan yang terjadi di tebing setinggi 25 meter di Jalan Raya Tajur. Kejadian ini disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi dan tanah yang labil, merusak sebagian jalan, menimpa rumah warga, dan menghalangi sebagian besar saluran induk Cibalok. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kerugian materiil signifikan terjadi.
Tim Pusat Pengendali Operasi BPBD Kota Bogor bersama dengan dinas-dinas terkait segera bertindak, melakukan asesmen kebencanaan di lokasi, dan mengambil langkah-langkah penyelamatan. Pemerintah pusat juga terlibat dalam koordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat untuk memulihkan jalan nasional yang terkena dampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi longsor dan banjir saat musim hujan, khususnya di wilayah Jabodetabek. Musim transisi dari kemarau ke musim hujan, yang biasanya terjadi antara September hingga November, telah sedikit tertunda tahun ini karena pengaruh El Nino.
BNPB menyarankan agar kawasan perkotaan memeriksa dan memastikan pemeliharaan drainase dilakukan secara baik untuk mengurangi risiko banjir dan genangan air. Di daerah perbukitan, terutama di Jawa bagian tengah hingga selatan, perlu waspada terhadap retakan-retakan tanah yang terjadi karena kekeringan saat musim kemarau, yang bisa menyebabkan longsor saat hujan deras terjadi.
Sementara itu, kawasan gunung api, terutama Semeru dan Merapi, harus tetap siaga terhadap potensi banjir lahar dingin saat hujan dengan intensitas tinggi di daerah puncak. Masyarakat di daerah-daerah rawan tersebut diingatkan untuk mengikuti himbauan dan peringatan dari pemerintah serta menjaga kewaspadaan agar terhindar dari risiko bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
What's Your Reaction?