Presiden Iran Ebrahim Raisi Usul Embargo Minyak untuk Hentikan Agresi Israel di Konferensi Tinggi Arab
Walaupun Raisi meminta sanksi internasional terhadap Israel, beberapa negara menekankan solusi diplomatik yang lebih kompleks
Mahadaya' Jakarta - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam di Riyadh, Arab Saudi, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengusulkan langkah drastis berupa embargo minyak sebagai upaya untuk menghentikan agresi Israel di Palestina.
Meski Raisi menyoroti peran Hamas dalam perlawanan terhadap Israel, beberapa negara, termasuk Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania, menolak usulan tersebut. Alasan penolakan berkisar pada hubungan diplomatik yang telah terjalin dengan Israel, mengingat Mesir dan Yordania sudah menandatangani perjanjian damai pada 1979 dan 1994 masing-masing. Qatar, Bahrain, dan UEA juga menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Abraham Accords pada 2020.
Selain embargo minyak, Raisi juga menuntut penghentian total penyerangan, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan Israel di Gaza, menetapkan tentara Israel sebagai organisasi teroris, serta pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Islam dengan Israel. Usulan ini memicu perdebatan di konferensi, terutama terkait penetapan tentara Israel sebagai organisasi teroris. Meskipun terjadi perbedaan pendapat, konferensi berhasil mencapai beberapa poin resolusi yang bertujuan untuk mengakhiri agresi Israel di Palestina.
What's Your Reaction?