Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Kukuh Tidak Akan Hentikan Agresi di Gaza hingga Menumpas Hamas
Meskipun menyatakan tidak melanggar hukum internasional, banyak pihak menyoroti pelanggaran serius Israel selama agresi di Gaza
Mahadaya' Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat pernyataan keras terkait konflik di Jalur Gaza, Palestina, menegaskan bahwa perang tidak akan berhenti hingga kelompok Hamas berhasil "ditumpas." Netanyahu mengklaim bahwa upaya diplomatik dan operasi militer Israel sudah membawa hasil dengan pembebasan sandera.
Dalam konferensi pers pada Sabtu, Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus berjuang sampai mencapai tujuan utama, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan menghancurkan infrastruktur Hamas. Ia menambahkan bahwa operasi darat mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Meskipun Netanyahu menyatakan bahwa pasukan militer Israel tidak melanggar hukum internasional, banyak pihak menyoroti bahwa Israel terlibat dalam pelanggaran serius terhadap hukum internasional selama agresi di Gaza. Ini termasuk serangan terhadap warga sipil, penyanderaan, pemblokiran kebutuhan dasar, pemindahan paksa warga sipil, dan penyerangan fasilitas kesehatan dan tempat ibadah.
Sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober, lebih dari 15.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Meskipun terdapat dua kali perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, tidak ada kesepakatan lanjutan setelah gencatan senjata terakhir berakhir pada 1 Desember.
Netanyahu menyatakan bahwa ini adalah perang jangka panjang, namun percaya bahwa Israel akan memenangkan pertempuran ini pada akhirnya. Konflik di Gaza tetap menjadi sorotan dunia, menciptakan kekhawatiran atas kemanusiaan dan peran komunitas internasional dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
What's Your Reaction?