PDIP Melawan Klaim Prabowo tentang Dinasti Politik: Megawati Tidak Paksa Anaknya Menjadi Cawapres
Beberapa pihak berpendapat bahwa tradisi dinasti politik sulit dihindari, namun yang penting adalah bagaimana tradisi tersebut dipraktikkan
Mahadaya' jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, dengan tegas membantah pernyataan calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, terkait adanya dinasti politik di PDIP. Prabowo sebelumnya menyebut bahwa hampir semua partai, termasuk PDIP, memiliki praktik dinasti politik.
Namun, Andreas menegaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak pernah memaksa anaknya untuk ikut berkontestasi dalam Pilpres. "Ibu Mega kan tidak memaksakan anaknya untuk menjadi capres atau cawapres. Padahal, kalau beliau mau, bisa saja," kata Andreas kepada wartawan pada Rabu (25/10/2023).
Menurut Andreas, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 memiliki hak untuk mengusung calon presiden atau wakil presiden dari internal partai. "Ibu Mega juga tidak melanggar aturan atau menggunakan lembaga negara untuk kepentingan anaknya," tegas Andreas.
Andreas menambahkan bahwa Megawati mewariskan nilai-nilai kebangsaan dan prinsip-prinsip taat konstitusi kepada anak-anaknya serta seluruh kader PDIP. "Warisan ini digunakan dalam kehidupan bernegara seperti yang terjadi saat ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan bahwa dinasti politik adalah hal yang wajar. Dia menjawab pertanyaan mengenai PSI yang disebut meninggalkan nilai-nilai progresif dan mendukung dinasti politik. "Di hampir semua partai, termasuk PDIP, ada dinasti politik, dan itu tidak negatif," kata Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta, pada Selasa (24/10/2023).
Prabowo juga mempertanyakan mengapa partai yang menganut dinasti politik cenderung meninggalkan nilai-nilai progresif. "Saya berasal dari dinasti politik. Putra saya, Soemitro Djojohadikoesoemo, cucu saya, Margono Djojohadikusumo, kami adalah dinasti dalam arti keluarga kami selalu berjuang untuk rakyat," ujar Prabowo.
Menteri Pertahanan ini menegaskan bahwa keluarganya, termasuk saudaranya yang gugur untuk Republik Indonesia, adalah bagian dari dinasti politik yang memiliki makna positif. "Pengertian positif dari dinasti politik adalah keluarga yang patriotik, keluarga yang ingin berbakti pada negara dan bangsa. Tidak ada yang salah dengan itu. Jangan dipolitisasi," tambahnya.
Sementara PDIP membantah klaim Prabowo, pernyataan tersebut kembali memicu debat hangat tentang praktik dinasti politik di Indonesia. Dengan Pilpres yang semakin dekat, isu ini diperkirakan akan terus menjadi perbincangan panas dalam arena politik Tanah Air.
What's Your Reaction?