Moeldoko Menanggapi Kritik, Sebut Jusuf Kalla Subjektif dalam Menilai Netralitas Jokowi di Pilpres
Moeldoko menilai pernyataan Jusuf Kalla (JK) tentang netralitas Jokowi subjektif dan kurang jernih
Mahadaya' Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko memberikan respons terhadap kritik Jusuf Kalla terkait netralitas Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2024. Moeldoko menyebut JK bersikap subjektif dan menilai bahwa seharusnya JK memiliki pandangan yang lebih jernih terkait posisi Jokowi.
Moeldoko menegaskan bahwa Jokowi telah bersikap netral dalam Pilpres 2024. Dia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi telah beberapa kali memerintahkan aparat negara untuk tetap netral dalam pemilihan tahun ini.
Pihak Moeldoko juga menyoroti kebijakan pemerintah yang menunjukkan netralitas Jokowi. Menurutnya, tidak ada perbedaan kebijakan yang diterapkan untuk masyarakat berdasarkan pilihan calon presiden.
Moeldoko menyatakan bahwa isu netralitas pemerintah hanya merupakan isu musiman yang muncul setiap lima tahun sekali menjelang pemilu. Dia menilai bahwa serangan terhadap netralitas Jokowi merupakan penyakit tahunan dalam konteks politik nasional.
Sebelumnya, Jusuf Kalla, yang pernah menjabat sebagai wakil presiden ke-10 dan ke-12, mengingatkan Jokowi terkait netralitas dalam Pilpres 2024. Kalla menekankan bahwa netralitas adalah bagian dari sumpah seorang presiden, dan melanggar netralitas dapat dianggap melanggar undang-undang dan agama.
"Saya selalu ingatkan bahwa netralitas itu tercantum dalam adilnya dan sumpah seorang presiden," ujar JK di rumahnya di Jalan Brawijaya VI, Jakarta, Rabu (10/1). "Jadi seorang pejabat ya bukan hanya presiden tidak adil itu melanggar sumpahnya jadi dua kena, Allah kena, Undang-undang kena ya," tambahnya.
What's Your Reaction?