Kritik Tajam Andi Arief terhadap Anies dan Ganjar: Alumni UGM Lemah, Demokrat Dukung Prabowo-Gibran
Andi Arief anggap Anies dan Ganjar lemah meski keduanya lulusan UGM
Mahadaya' Jakarta - Dalam sorotan politik menjelang Pemilihan Presiden 2024, Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, memberikan kritikan tajam terhadap dua figur calon presiden, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang juga merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut Andi Arief, keduanya dianggap lemah meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang sama.
"Sedih dua alumni UGM belum apa-apa sudah merasa lemah. Walaupun kalau lihat rekam jejaknya memang keduanya kurang gigih berjuang," ujar Andi Arief melalui akun Twitternya, @Andiarief__, pada Jumat (12/1).
Andi Arief, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo adalah lulusan UGM dengan bidang studi yang berbeda. Andi Arief lulusan Fisipol, Anies dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sementara Ganjar dari Fakultas Hukum. Meski pernah aktif di organisasi kemahasiswaan, hanya Andi Arief yang mengalami peristiwa kontroversial seperti diculik aparat saat menjadi aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).
Periode awal kariernya setelah Orde Baru runtuh, Andi Arief mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menjadi bagian dari Partai Demokrat. Sementara Ganjar Pranowo menjadi kader PDIP dan Anies Baswedan memilih jalur akademisi.
Dalam konteks Pilpres 2024, Andi Arief dan Partai Demokrat memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Mereka tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama beberapa partai lainnya.
Ganjar Pranowo, masih sebagai kader PDIP, diusung sebagai calon presiden dan dipasangkan dengan Mahfud MD. Sementara Anies Baswedan, yang tidak berafiliasi dengan partai politik, diusung oleh NasDem, PKB, dan PKS, dan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Dengan dinamika politik yang semakin memanas, kritik Andi Arief ini memberikan nuansa baru dalam persaingan calon presiden. Bagaimana tanggapan Anies dan Ganjar terhadap kritikan ini serta bagaimana dinamika politik Pilpres 2024 akan berlanjut, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia.
What's Your Reaction?