Konflik Israel-Palestina Memanas, Netanyahu Sebut Tak Ada Perdamaian Sebelum Hamas Hancur

Pernyataan kontroversial muncul setelah kunjungan Netanyahu ke Gaza dan pertemuan dengan Partai Likud

Dec 26, 2023 - 20:30
 0
Konflik Israel-Palestina Memanas, Netanyahu Sebut Tak Ada Perdamaian Sebelum Hamas Hancur
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum Hamas hancur.

Mahadaya' Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa tidak akan ada perdamaian antara Israel dan Palestina sebelum kelompok perlawanan di Gaza, Hamas, dihancurkan. Pernyataan kontroversial ini terungkap dalam tulisan opini Netanyahu yang dipublikasikan oleh Wall Street Journal pada Senin malam (25/12).

Dalam tulisannya, Netanyahu menekankan tiga prasyarat penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, yaitu penghancuran Hamas, demiliterisasi Gaza, dan deradikalisasi masyarakat Palestina. Demiliterisasi di Gaza, menurut Netanyahu, memerlukan pembentukan zona keamanan sementara di sekitarnya, dengan Israel tetap memegang tanggung jawab keamanan utama di wilayah tersebut.

Pendapat ini muncul setelah kunjungan Netanyahu ke Gaza, di mana ia menyampaikan komitmennya untuk terus melawan Hamas hingga kelompok tersebut dianggap tidak lagi menjadi ancaman. Pasukan Israel telah meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap Gaza, menimbulkan kekhawatiran internasional terkait dampak kemanusiaan.

Dalam sebuah pertemuan dengan Partai Likud, Netanyahu menegaskan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan hingga Hamas "musnah." Pernyataan ini disertai dengan intensifikasi serangan oleh pasukan Israel, yang semakin ganas membombardir Gaza.

Kontroversi juga muncul terkait rencana Netanyahu untuk mendukung pengusiran warga Palestina dengan narasi "migrasi sukarela." Meskipun hal ini disambut dengan ketidaksetujuan dari berbagai pihak, Netanyahu belum memberikan klarifikasi tentang negara mana yang akan menampung warga Gaza yang diusir.

Hamas, sebagai respons terhadap usaha perdamaian yang diajukan oleh pemerintahan Netanyahu, menolak untuk berdiskusi dan menyebut tindakan tersebut tidak masuk akal. Pernyataan dari pihak Hamas menekankan bahwa warga Palestina menolak untuk diusir dan dipindahkan, menyatakan bahwa satu-satunya pilihan adalah tetap tinggal di tanah mereka.

Sementara itu, serangan Israel terhadap Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober terus berlanjut, menargetkan tidak hanya anggota Hamas tetapi juga warga sipil dan infrastruktur kritis. Diperkirakan lebih dari 20.000 jiwa Palestina telah kehilangan nyawa sebagai dampak dari serangan tersebut.

Kondisi konflik yang semakin memanas dan kontroversial ini menimbulkan keprihatinan global, dengan beberapa pihak menduga bahwa serangan Israel memiliki tujuan untuk menguasai wilayah Palestina. Sementara itu, dunia internasional terus memantau perkembangan situasi dan menyerukan dialog untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow