Gencatan Senjata Berakhir, Gaza Selatan Jadi Sasaran Utama Agresi Israel
Gempuran intensif Israel di wilayah selatan mengundang kekhawatiran atas nasib penduduk setempat
Mahadaya' Jakarta - Gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina berakhir pada Jumat (1/12), dan sejak saat itu, Israel secara intensif melancarkan serangan udara ke sejumlah titik di wilayah tersebut, terutama di bagian selatan, khususnya di Kota Khan Younis. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa fokus agresi mereka akan bergeser ke Gaza Selatan, dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, bahkan mengingatkan warga Palestina untuk tidak kembali ke wilayah tersebut agar tidak menjadi sasaran serangan.
Gallant menegaskan bahwa serangan ke Gaza Selatan tidak hanya akan sebanding dengan serangan sebelumnya di Gaza Utara, melainkan bahkan dapat menjadi lebih intensif. Salah satu alasan utama di balik pergeseran fokus ini adalah analisis intelijen yang mengindikasikan bahwa pemimpin milisi Hamas, terutama komandan Brigade Al Qassam, telah bersembunyi di Gaza Selatan setelah mengungsi dari Gaza Utara yang menjadi target awal serangan.
Seorang pejabat AS, yang mengetahui situasi ini, mengonfirmasi bahwa analisis intelijen menunjukkan bahwa mayoritas pemimpin Hamas telah melarikan diri ke Gaza Selatan. Meskipun pejabat AS tersebut tidak merinci sumber intelijen yang digunakan, namun pergeseran fokus agresi Israel tampaknya dipengaruhi oleh strategi perang militer dan keberlanjutan konflik di wilayah tersebut.
Selain itu, tekanan dari Amerika Serikat juga memainkan peran penting dalam situasi ini. AS telah memberikan peringatan keras kepada Israel untuk tidak melancarkan agresi militer yang serupa di Gaza Selatan seperti yang terjadi di Gaza Utara. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berkomunikasi dengan Israel untuk memastikan perlindungan warga sipil di wilayah selatan jika serangan tersebut benar-benar terjadi.
Gaza Selatan, yang telah menjadi tempat perlindungan bagi ribuan warga Palestina yang mengungsi dari Gaza Utara sejak dimulainya agresi Israel, kini berada di garis depan serangan. Diskusi antara AS dan Israel mencakup opsi pemindahan warga sipil kembali ke utara setelah serangan di Gaza Utara berakhir sepenuhnya. Meskipun demikian, situasi ini semakin memperumit ketegangan di kawasan tersebut dan menambah kompleksitas dalam mencari solusi damai di Jalur Gaza.
What's Your Reaction?