Backburner Dalam Hubungan Asmara: Fenomena Terkini yang Menjadi Sorotan di Media Sosial
'Backburner' merujuk pada individu yang dijaga komunikasinya sebagai investasi masa depan dalam hubungan
Mahadaya' Jakarta - Istilah 'backburner' sedang mencuri perhatian di media sosial, menimbulkan rasa ingin tahu tentang makna sebenarnya dan bagaimana hal ini memengaruhi hubungan interpersonal. Dalam konteks hubungan asmara, 'backburner' menggambarkan sosok 'orang cadangan' yang, meskipun tidak menduduki posisi prioritas utama, tetap dijaga komunikasinya.
Ketika kita melihat definisi 'backburner' dalam kamus Merriam-Webster, istilah ini awalnya digunakan untuk merujuk pada kondisi atau bagian belakang kompor yang tidak masuk dalam pertimbangan. Namun, dalam evolusinya di tengah masyarakat urban modern, istilah ini telah diadopsi dalam konteks hubungan asmara.
Menurut Urban Dictionary, 'backburner' adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang mungkin tidak mendapatkan perhatian utama dalam kehidupan, tetapi komunikasinya tetap dijaga. Artinya, orang ini dianggap sebagai 'orang cadangan' yang mungkin bermanfaat di masa depan.
Dalam hubungan 'backburner', interaksi dengan sosok ini dijaga meskipun tidak ada intensi romantis yang terlibat. Hal ini seringkali dipandang sebagai strategi untuk melindungi diri dari potensi kekecewaan di masa mendatang. Sebuah survei bahkan menunjukkan bahwa 56 persen orang yang sudah berpasangan memiliki 'orang cadangan' atau 'backburner'.
Namun, perlu diingat bahwa hubungan semacam ini tidak selalu menguntungkan semua pihak. Dalam banyak kasus, orang yang mempertahankan 'backburner relationship' sebenarnya sudah memiliki hubungan resmi dengan orang lain. Meskipun teknisnya tidak masuk dalam kategori perselingkuhan, hal ini dapat memunculkan ketidaksetiaan emosional.
Tanda-tanda bahwa pasangan memiliki 'backburner' dapat terlihat dari perilaku seperti menjalin hubungan baik dengan mantan pacar, mengaku hanya bersikap ramah pada 'backburner' saat ditanya, sering menyukai dan mengomentari foto orang lain yang mungkin menjadi 'backburner', memiliki teman yang tidak pernah mereka bicarakan, dan menghubungi 'backburner' saat pasangan sibuk atau tidak punya waktu.
Dengan begitu, 'backburner relationship' melibatkan tiga pihak: pelaku 'backburner', pasangan dari pelaku 'backburner', dan sosok yang menjadi 'backburner'. Keberadaan 'backburner' ini seringkali dijaga sebagai cadangan untuk menggantikan posisi yang kosong jika suatu saat hubungan resmi berakhir.
Secara keseluruhan, fenomena 'backburner' mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan asmara modern. Meskipun dapat dianggap sebagai strategi melindungi diri, penting untuk memahami bahwa hubungan ini memiliki konsekuensi dan memerlukan keterbukaan dan kejujuran untuk meminimalkan potensi kerugian emosional.
What's Your Reaction?