Videotron Anies Baswedan Berseliweran di Surabaya Setelah Diturunkan di Jakarta-Bekasi
Fauzan Fuadi belum mengetahui siapa pemasang videotron dan statusnya di Surabaya
Mahadaya' Jakarta - Iklan videotron yang menampilkan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terus menjadi perbincangan setelah sebelumnya diturunkan di Jakarta dan Bekasi. Kini, videotron tersebut muncul di Kota Surabaya, termasuk di depan Hotel Sahid, Jalan Sumatera.
Pada Rabu (17/1) siang, pantauan menyebutkan bahwa iklan Anies muncul hanya beberapa detik bergantian dengan iklan lainnya, kemudian diputar berulang. Juru Bicara Timprov Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Jatim, Fauzan Fuadi, ketika dikonfirmasi, mengaku belum mengetahui adanya iklan videotron tersebut.
"Fauzan, yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, mengatakan, "Tidak, cek dulu ya." Fauzan juga tidak mengetahui siapa yang memasang videotron tersebut, menduga bahwa hal itu mungkin dilakukan sukarela oleh para relawan Anies. Ia juga tidak mengetahui nasib videotron Anies tersebut, apakah akan turut diturunkan seperti iklan di Jakarta dan Bekasi beberapa waktu lalu.
"Kalau baliho hari ini dipasang, besok pagi rusak bahkan hilang, sudah banyak laporan dari berbagai daerah," ucapnya.
Namun, pihak penyelenggara proyek iklan videotron Anies, Olppaemi Project, mengumumkan bahwa mereka telah memasang iklan baru dengan gambar capres nomor urut 1 di Kota Surabaya.
"Terima kasih telah menunggu karena kami harus berkonsultasi dengan tim hukum kami. Tapi #SpotAbahAnies bakal kembali! Pantengin Abah di kota pahlawan (Surabaya)," tulis mereka di akun @olpproject.
Sebelumnya, beberapa videotron Anies di Bekasi dan Jakarta telah diturunkan. Pihak Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam penurunan tersebut, menyatakan bahwa penurunan sepenuhnya merupakan urusan swasta.
Misteri di balik pemasangan dan penurunan videotron Anies terus menjadi sorotan, sementara para netizen berspekulasi tentang siapa yang bertanggung jawab dan apa tujuan sebenarnya dari kampanye ini. Dengan keberlanjutan kampanye ini, pertanyaan mengenai regulasi kampanye di ruang publik juga menjadi sorotan, mengingat penurunan videotron Anies sebelumnya menyebabkan berbagai spekulasi dan kontroversi.
What's Your Reaction?
