Program Susu Gratis Prabowo Hadapi Tantangan: Pemerintah Perlu 2,5 Juta Sapi Perah untuk Merealisasikannya

Mahadaya' Jakarta - Dalam upayanya mewujudkan program bagi-bagi susu gratis yang diusulkan oleh calon presiden Prabowo Subianto, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar: kurangnya populasi sapi perah. Menurut informasi dari Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, ID FOOD, diperlukan sekitar 2 juta hingga 2,5 juta sapi perah aktif untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, termasuk program susu gratis tersebut.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD, Dirgayuza Setiawan, menyatakan bahwa saat ini populasi sapi perah dalam negeri hanya mencapai 400 ribu ekor, yang jauh dari mencukupi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan susu nasional saja diperlukan sekitar 1,2 juta ekor sapi perah. Namun, jika ditambah dengan program susu gratis yang diusulkan, jumlah sapi perah yang dibutuhkan akan meningkat drastis.

Upaya untuk meningkatkan populasi sapi perah sudah menjadi pembahasan sejak lama, tetapi implementasinya kemungkinan baru akan dilakukan oleh pemerintah yang baru terpilih. ID FOOD telah mengusulkan penambahan populasi sapi perah di dalam negeri, tetapi keputusan akhir bergantung pada kebijakan pemerintah yang akan datang.

Indonesia saat ini sangat bergantung pada impor susu, dengan 80% kebutuhan dalam negeri dipenuhi melalui impor, terutama dalam bentuk susu bubuk. Ketergantungan ini menimbulkan risiko tinggi terhadap fluktuasi harga dan pasokan global.

Dirgayuza juga menekankan bahwa jika langkah-langkah untuk meningkatkan populasi sapi perah tidak segera diambil, maka impor susu kemungkinan akan meningkat secara signifikan. Namun, harapannya adalah pemerintah yang baru akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong produksi susu domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dengan demikian, sambil menjalankan program susu gratis yang diusulkan, Indonesia juga harus fokus pada upaya meningkatkan produksi susu lokal untuk mencapai kemandirian susu yang diinginkan. Tantangan ini menjadi salah satu agenda penting bagi pemerintah yang baru terpilih.