Polisi Berhasil Menangkap Pelaku Ancaman Tembak Terhadap Anies Baswedan, Ketegangan Politik Meningkat

Mahadaya' Jakarta - Polisi telah berhasil menangkap sosok yang diduga menjadi pemilik akun media sosial yang mengancam akan menembak calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. Penangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jember, Jawa Timur, saat dalam perjalanan menuju Surabaya. Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Polri, memastikan laporan tersebut dan menyatakan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Kadiv Humas Polri.

Ancaman penembakan ini pertama kali muncul di kolom komentar TikTok ketika Anies melakukan siaran langsung pada akhir Desember 2023. Gambar tangkapan layar ancaman tersebut kemudian viral di media sosial seperti Twitter pekan ini. Meski belum jelas apakah pelaku yang ditangkap merupakan pengirim komentar tersebut, tetapi penangkapan ini menjadi langkah signifikan dalam menangani ancaman terhadap tokoh publik.

Anies Baswedan, yang telah merespons ancaman tersebut, berharap bahwa situasi tidak akan berujung pada tindakan nyata. Dia juga menekankan pentingnya keterlibatan aparat penegak hukum dalam menghadapi ancaman terhadap keselamatannya. "Mudah-mudahan tidak terjadi. Jika ini dianggap sebagai ancaman, biarlah pihak penegak hukum menindaklanjuti," ujarnya kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa hari lalu.

Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan setelah munculnya ancaman tersebut. Juru Bicara Timnas Amin Surya Tjandra menyatakan, "Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum terkait langkah-langkah pengamanan. Keselamatan Anies menjadi prioritas utama bagi kami."

Ancaman terhadap tokoh politik ini menjadi sorotan di tengah ketegangan politik yang semakin meningkat menjelang pemilihan presiden. Polisi diharapkan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas pelaku dan pengembangan lebih lanjut dalam penanganan kasus ini. Situasi politik yang memanas menuntut ketegasan aparat dalam memastikan keamanan dan kestabilan negara.