Mahadaya' Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, mengumumkan bahwa perubahan jalur peron di Stasiun Manggarai, Jakarta, yang terjadi akibat switch over (SO) ke-7, akan berlaku secara permanen. Pernyataan ini disampaikannya di kantor Kemenhub pada Rabu (20/12).
Risal menjelaskan bahwa perubahan tersebut merupakan langkah terbaik untuk memudahkan pergerakan penumpang kereta api. Dengan alur yang baru, koordinasi keberangkatan kereta dengan keberadaan penumpang akan menjadi lebih efisien. Selain itu, perubahan ini juga bertujuan untuk menghindari tumpang tindih antara penumpang, sehingga semua dapat bergerak dengan lebih aman.
Perubahan jalur peron di Stasiun Manggarai, yang efektif mulai Rabu (20/12) seiring dengan dilakukannya SO ke-7, mengakibatkan beberapa dampak signifikan:
-
Pengguna line KRL Cikarang tujuan Tanah Abang atau Kampung Bandan yang sebelumnya dilayani di peron antara jalur 6 dan 7, kini beralih ke peron di antara jalur 1 dan 2.
-
Pengguna KRL Cikarang tujuan Bekasi atau Cikarang yang biasanya dilayani di peron jalur 8, akan dipindahkan ke peron antara jalur 3 dan 4.
-
Pengguna commuter line feeder tujuan Tanah Abang atau Kampung Bandan yang sebelumnya dilayani di peron jalur 6 dan 7, akan dialihkan ke peron antara jalur 1 dan 4.
-
Pengguna Kereta Bandara Soetta yang biasanya dilayani pada jalur 9 akan dialihkan ke jalur 7 dan 8.
-
Penumpang KRL tujuan Bogor, Nambo, Jakarta Kota tetap menggunakan peron 9, 10, 11, dan 12, tanpa adanya perubahan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian meyakinkan bahwa perubahan ini merupakan solusi terbaik yang akan meningkatkan efisiensi dan keselamatan perjalanan kereta api di Stasiun Manggarai.
