Kontroversi Kuil Ram Mandir: Sejarah dan Implikasi Konflik Antara Hindu dan Muslim di India

Mahadaya' Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi telah meresmikan Kuil Ram Mandir pada Senin (21/1), sebuah struktur megah yang menimbulkan kontroversi di antara warga Muslim. Kuil setinggi 50 meter ini dibangun di Kota Ayodhya, di atas lahan yang sebelumnya merupakan lokasi Masjid Babri, yang didirikan oleh Kaisar Mughal pertama India, Babar, pada abad ke-16.

Masjid Babri menjadi pusat sengketa sejak lama, dengan umat Hindu percaya bahwa masjid itu didirikan di atas reruntuhan kuil Hindu yang dihancurkan oleh Babar. Keyakinan ini bersumber dari pandangan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat kelahiran Dewa Ram, salah satu dewa utama dalam agama Hindu.

Pada tahun 1992, atas hasutan dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang merupakan partai Modi, kelompok Hindu garis keras meruntuhkan Masjid Babri, memicu kerusuhan agama terburuk di India sejak kemerdekaannya pada 1947. Puluhan kuil dan masjid menjadi sasaran serangan antar komunal, dan sekitar 2.000 orang tewas, mayoritas di antaranya adalah Muslim.

Pembangunan Kuil Ram Mandir dipandang sebagai upaya untuk menyelaraskan pemerintahan India dengan agama mayoritas, yaitu Hindu. Bagi Partai Bharatiya Janata, peresmian kuil ini menjadi momen penting dalam kampanye politik untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Hindu. Meskipun kuil ini masih dalam tahap pembangunan, banyak pihak percaya bahwa peresmian tersebut dapat memperkuat posisi Modi dalam pemilihan umum mendatang pada Maret-Mei.

Kontroversi seputar Kuil Ram Mandir mencerminkan ketegangan antara kelompok Hindu dan Muslim di India serta menyoroti tantangan dalam mencapai rekonsiliasi antar agama di negara ini.