BPK Mengekspresikan Dukungan terhadap Proses Hukum Achsanul Qosasi dalam Kasus Korupsi Menara BTS 4G Kominfo

Mahadaya' Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan respons terkait penetapan salah satu anggotanya, Achsanul Qosasi, sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan Menara BTS 4G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat, BPK menyatakan kesiapannya untuk mendukung proses hukum, sambil menekankan prinsip praduga tak bersalah dalam memperlakukan Achsanul Qosasi.

Kejaksaan Agung menetapkan Achsanul Qosasi sebagai tersangka dalam kasus ini, menjadikannya tersangka ke-16 dalam rangkaian penyelidikan dugaan korupsi Menara BTS4G Kominfo. Achsanul dituduh menerima dana sebesar Rp40 miliar dalam sebuah hotel di Jakarta Pusat pada bulan Juli 2022.

BPK sebagai lembaga pengawas keuangan negara menyatakan dukungannya terhadap upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Meskipun BPK mematuhi hukum dan menghormati proses hukum, mereka juga menekankan perlunya memperlakukan Achsanul Qosasi dengan prinsip praduga tak bersalah.

Selain itu, BPK menegaskan komitmennya untuk tidak mentolerir tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan, kode etik, dan standar pemeriksaan keuangan negara. Mereka menganggap penetapan tersangka Achsanul Qosasi sebagai peringatan bagi mereka untuk terus meningkatkan penegakan nilai-nilai dasar seperti integritas, independensi, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas BPK.

Meskipun kasus ini tengah dalam pengusutan hukum, kepemimpinan BPK berusaha memastikan bahwa integritas dan profesionalisme tetap dijunjung tinggi dalam penanganan dugaan korupsi ini. Proses hukum selanjutnya akan menentukan nasib Achsanul Qosasi dan apakah bukti yang ditemukan cukup untuk membuktikan tuduhan terhadapnya dalam kasus ini.